GazeboNews-Setelah ribut-ribut persoalan pungutan biaya KKL dua pekan lalu, kebijakan pungutan oleh Kampus kembali jadi sorotan mahasiswa. Kali ini, biaya pungutan yang dimaksud adalah transparansi anggaran wisuda yang totalnya mencapai Rp 2.550.000 per orang. Nilai yang apabila dikalkulasikan akan mencapai angka dua ratus lima puluh juta rupiah, mengingat jumlah calon wisudawan tahun ini sebanyak 100 orang.
Dana sedemikian banyak tersebut dinilai kurang wajar, sebagaimana yang terlampir dalam rincian umum alokasi dana tersebut melalui kwitansi pendaftaran ,yakni diantaranya untuk legalisir Rp 150.000 , Rp 2.000.000 untuk biaya wisuda, dan sisanya untuk perpisahan plus uang foto. “ Masa uang legalisir Ijazah sampai seratus lima puluh ribu, kalau ditotal semuanya jumlahnya lima belas juta, kan gak realistis”, ujar salah satu calon wisudawati pada saat rapat koordinasi peserta wisuda, Sabtu (19/03).
Senada dengan keberatan diatas, peserta wisuda lainnya juga menyorot anggaran untuk wisuda yang totalnya mencapai Rp 200.000.000,-. “Kalau wisuda anggarannya sampai 200 juta, ini akan sangat mewah, jadi kita perlu mempertanyakan transparansi anggaran ini, karna ini anggaran kita”, ucap Suci Nastiti salah satu calon wisudawati.
Menyikapi polemik tersebut, gabungan dari calon wisudawan/i syariah dan tarbiyah sepakat untuk membentuk tim untuk mempertanyakan kejelasan pungutan tersebut, namun mereka mengaku masih menunggu kehadiran Pimpinan untuk bisa ditemui. “Ibu (Ketua STAIS) masih diluar kota, hari rabu pagi baru bisa ditemui”, jelas perwakilan mahasiswa.
Pungutan beberapa waktu terakhir dikampus memang kerap mengundang reaksi protes dari Mahasiswa, hal ini dikarenakan pungutan yang terbilang cukup tinggi ditengah cekikan defisit yang juga melanda Mahasiswa.(Fz)
Dana sedemikian banyak tersebut dinilai kurang wajar, sebagaimana yang terlampir dalam rincian umum alokasi dana tersebut melalui kwitansi pendaftaran ,yakni diantaranya untuk legalisir Rp 150.000 , Rp 2.000.000 untuk biaya wisuda, dan sisanya untuk perpisahan plus uang foto. “ Masa uang legalisir Ijazah sampai seratus lima puluh ribu, kalau ditotal semuanya jumlahnya lima belas juta, kan gak realistis”, ujar salah satu calon wisudawati pada saat rapat koordinasi peserta wisuda, Sabtu (19/03).
Senada dengan keberatan diatas, peserta wisuda lainnya juga menyorot anggaran untuk wisuda yang totalnya mencapai Rp 200.000.000,-. “Kalau wisuda anggarannya sampai 200 juta, ini akan sangat mewah, jadi kita perlu mempertanyakan transparansi anggaran ini, karna ini anggaran kita”, ucap Suci Nastiti salah satu calon wisudawati.
Menyikapi polemik tersebut, gabungan dari calon wisudawan/i syariah dan tarbiyah sepakat untuk membentuk tim untuk mempertanyakan kejelasan pungutan tersebut, namun mereka mengaku masih menunggu kehadiran Pimpinan untuk bisa ditemui. “Ibu (Ketua STAIS) masih diluar kota, hari rabu pagi baru bisa ditemui”, jelas perwakilan mahasiswa.
Pungutan beberapa waktu terakhir dikampus memang kerap mengundang reaksi protes dari Mahasiswa, hal ini dikarenakan pungutan yang terbilang cukup tinggi ditengah cekikan defisit yang juga melanda Mahasiswa.(Fz)
0 Komentar